Pemeriksaan PC Melalui Diagnosa Sistem
Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa. Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa, yaitu :
POST (Power-On Self-Test)
Diagnosa umum (routine)
Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
1. Langkah-langkah POST
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :
Kode kesalahan : dua sampai lima digit angka
Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa
pesan yang menunjukkan problemnya)
Kode beep : suara beep berurutan
Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard. Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.
Adapun langkah-langkah POST adalah sbb :
Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal
Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.
Tes Timer 1: Timer 1 8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah, pengecekan pada pencacah.
Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.
Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan stack-stack kesalahan interupsi.
Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
Tes DRAM di atas 16KB: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.
Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.
Langkah-langkah POST di atas dapat diringkas sebagai berikut :
Test 1 (Basic System): cek power supply, MPU, bus, dan ROM (langkah a-b)
Test 2 (Extended System): cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC (langkah c-h)
Test 3 (Display): cek sistem pengendali signal video pada card monitor dan VRAM (langkah i)
Test 4 (Memory): cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik (langkah j)
Test 5 (Keyboard): cek keyboard (langkah k) f) Test 6 (Drive): cek adapter card dan peripheral disk drive dan
hard disk (langkah l)
2. Pesan Kesalahan Selama POST
Test 1 (Basic System Error), sistem terhenti dengan tanpa tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin nampak.
Test 2 (Extended System Error), satu suara beep panjang diikuti dengan satu suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti.
Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test berikutnya.
Test 4 (Memory Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan.
Troubleshooting Motherboard
Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap kondisi hardware pada komputer. Pemeriksaan ini meliputi : POST (Power-On Self-Test), diagnosa umum (routine), dan diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan. Dari hasil pemeriksaan ini maka akan diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian yang mengalamai kerusakan tersebut.
1. Troubleshooting Motherboard
a). Permasalahan yang mungkin terjadi
Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.
‹ Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
‹ Cek sambungan kabel keyboard.
‹ Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
‹ Cek konfigurasi setting CMOS ‹ Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
‹ Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot
I/O
‹ Cek sambungan saklar reset
‹ Cek posisi kunci keyboard
‹ Cek semua IC yang terpasang
‹ Cek disket boot di drive A
‹ Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.
b). Procedure Diagnosa dan Troubleshooting
Cek Power Supply
Cek level tegangan power supply pada slot I/O
Diagnosa
‹ Apakah card utama tersambung dengan baik ?
‹ Apakah kipas power supply berputar ?
‹ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
Cek Signal clock
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.
Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
Jika tidak ada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian CPU
Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.
Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek Cek Keyboard
Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada
jalur data keyboard
Diagnosa
Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru. Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.
Troubleshooting power supply
Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:
1. Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
2. Untuk jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin 14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.
3. Kemungkinan Kerusakan
Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan keluaran tidak stabil Tegangan keluaran +12V lebih besar Tegangan keluaran +12V drop Tidak ada tegangan keluaran +5V Tidak ada signal tegangan pada power good
4. Procedure dan troubleshooting
Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.
Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.
Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/resistor.
Troubleshooting Keyboard
Keyboard Beberapa model keyboard, yaitu :
83-Key PC Keyboard
84-Key AT Keyboard
84-Key Space-Saving Keyboard
101-Key Keyboard
Other Keyboard Styles
Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan dengan empat pengenal :
Karakter yang diperlihatkan pada permukaan penutup kunci
Kode karakter dari setiap karakter penutup kunci
Kuncinya kode pembacaan
Angka desimal tempat kunci
Kunci-kunci pada keyboard dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :
tersumbat kotoran
per atau plat saklarnya lemah
jalurnya putus
rusaknya chip yang ada didalamnya
Untuk mengatasi hal tersebut, maka keyboard perlu dirawat dengan cara :
1) menghindari masuknya kotoran dan binatang ke keyboard
2) memberikan sirkulasi udara yang cukup pada keyboard Jika terjadi gangguan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
melepas penutup kunci
membersihkan semua kotoran yang ada di dalamnya
memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu
menutup kembali penutup kunci seperti semula
Troubleshooting Keyboard Bag-2
Pengecekan secara umum fungsi keyboard adalah :
Periksa saklar XT/AT (saklar harus pada posisi AT untuk sambungan ke sistem AT)
Periksa kunci keyboard pada panel depan sistem apakah dalam kondisi terbuka
Periksa sambungan dan kabel keyboard apakah tersambung baik dengan sistem board. Sambungan yang kurang baik akan menimbulkan masalah.
Periksa nyala LED pada keyboard selama power on apakah berkedip
Kemungkinan Kerusakan :
Keyboard tidak beroperasi penuh
Beberapa kunci tidak berfungsi
Kunci rusak atau tertekan
Kerusakan interface keyboard
Kerusakan konektor keyboard
Kerusakan kabel keyboard
Procedure dan troubleshooting :
1) Kerusakan keyboard pada Mikrokontroller keyboard, soldiran komponen pasif pada keyboard kering, jalur PCB pada keyboard putus. Atau dapat juga disebabkan oleh rangkaian interface dalam unit sistem rusak. Untuk mengisolasi daerah kerusakan dengan mudah dapat dilakukan dengan cara menyambungkan keyboard yang baik ke unit sistem, jika masalahnya hilang maka kerusakan pada keyboard dan jika tidak maka kerusakan pada rangkaian interface di unit sistem.
2) Rangkaian logika pendekode baris atau kolom dalam keyboard atau jalur PCB putus atau soldiran kering atau kontak lepas. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengganti keyboard yang baik.
3) Pir saklar putus atau tertekan. Untuk itu perlu diganti.
4) Chipset keyboard pada motherboard. Untuk ini ganti IC chipset
(SMD IC) atau ganti motherboard yang baik.
5) Kerusakan akibat putus tertarik atau frekuensi penggunaan. Untuk
itu ganti konektor keyboard.
6) Kabel keyboard putus dicek dengan memakai multimeter, kemudian
disambung.
Pemakaian Software Diagnostik
Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit, QA plus, PC tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada software ini adalah pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci keyboard.
blog fan.com
moga saya bisa membantu anda,, "walau pun hanya sedikit tp bermanfaat"
Sabtu, 01 Mei 2010
Jumat, 30 April 2010
Langkah dan Tahap Format Ulang Hard Disk dan instal ulang operating system
1. Back up / data-data penting yang ada di hardisk karena dengan format akan menghapus semua file yang ada di hard disk kita.
2. Ganti Setting Bios, Ketika komputer dihidupkan kita mesti masuk ke tampilan bios dulu untuk menyetting pilihan urutan booting. jadi ketika kita baru nyalain komputer kita, kita tekan tombol delete sampai bios tampil di layar monitor komputer kita. Ganti urutan booting dengan urutan pertama adalah DVD/CD ROM .
3. Format Hard Disk
Setelah bios kita ganti serta disave anda masukkan disket di DVD/CD ROM kemudian restart komputer anda. Nanti komputer kita akan otomatis booting dari disket tersebut dan pilih boot without cd-rom supaya proses booting bisa berjalan lebih cepat. Setelah kita masuk ke command prompt a: ketik format c: lalu tekan enter. sesuaikan dengan jumlah partisi anda yang anda inginkan. Jika format sudah berakhir kasih nama drive tersebut sesuai keinginan kita. Selesai.
Setelah bios kita ganti serta disave anda masukkan disket di DVD/CD ROM kemudian restart komputer anda. Nanti komputer kita akan otomatis booting dari disket tersebut dan pilih boot without cd-rom supaya proses booting bisa berjalan lebih cepat. Setelah kita masuk ke command prompt a: ketik format c: lalu tekan enter. sesuaikan dengan jumlah partisi anda yang anda inginkan. Jika format sudah berakhir kasih nama drive tersebut sesuai keinginan kita. Selesai.
B. Langkah dan Tahap Install Ulang OS Windows dan Linux
1. Install Windows 98 / 2000 / ME / Vista / Xp / Linux (OPERATING SYSTEM)
Langkah pertama, lakukan booting (nyalain dari awal) lalu Masukin CD OS lalu tinggal restart komputer anda dan proses instalasi akan berjalan sendiri, tinggal di next-next aja lalu nanti anda akan memilih ingin di instal di drive mana OS anda, lalu pilih format and instal.
Langkah pertama, lakukan booting (nyalain dari awal) lalu Masukin CD OS lalu tinggal restart komputer anda dan proses instalasi akan berjalan sendiri, tinggal di next-next aja lalu nanti anda akan memilih ingin di instal di drive mana OS anda, lalu pilih format and instal.
2. Install Driver dan Software
lalu setelah proses instal berhasil maka kita tinggal instal ulang aja driver-driver dan software-software yang kita butuhkan.
lalu setelah proses instal berhasil maka kita tinggal instal ulang aja driver-driver dan software-software yang kita butuhkan.
Semoga Membantu
Kamis, 29 April 2010
adventure
jalan-jalan di jawabarat
beberapa bulan lalu saya and frend berkeliling jawabarat ,,mula-mula saya pergi ke sukabumi jawabarat ya itu ke pantai pelabuanratu,, pantai nya indah seger dan masih besar ombaknya pun disana pikiran pun hilang ,pikiran yg menghantui setiap hari hilang sejenak.. ni poto'' waktu d plabuanratu..
terus minggu drepannya kami pergi keciwidey ke pemandian airpanas..
setelah di ciwidey kamipun berangkat ke indahan air terjun.. curug cinulang....
iklan
BASO URAT MANOHARA..
baso urat mano ini sering dikunjungi banyak pembeli or sudah bnyak pelanggan nya ,,baso urat si mano ini berada di daerah ciheulang .ciparay .bandung. jawabarat.... di jalan laswi ciparay depan SD generasi muda1..
Satu tips yang diberikan oleh kang DEDI guna mendapatkan baso urat yang empuk yaitu daging sapinya digiling dengan alat penggilingan yang khusus, lalu uratnya dicincang. Untuk acara ulang tahun, arisan, pesta pernikahan dengan minimal pesanan 100 porsi bisa memesan dengan menghubungi nomer telepon 085721941294 (dedi)
Selamat mencoba..
Galeri gambar Baso urat manohara
dalam sehari kang dedi bisa menghabiskan puluhan porsi bahka ratusan porsi mie ayam maupun baso uratnya...jus nya pun sega-segar..
bagi yg berminat hub:085721941294.. pesanan bila di atas 100 porsi...
tehnik hacker menerobos keamanan..
Tehnik hackers menerobos keamanan
23 Februari 2010 — (irfan)Aktifitas hackers (*sesungguhnya yang saya maksudkan adalah crackers, tapi media massa telah salah mempopulerkannya*) adalah nyata dan menjadi ancaman serius yang terus menerus berkembang serta dapat mengganggu kegiatan bisnis. Mereka masuk dalam sistem internal perusahaan melalui sambungan internet / LAN atau kegiatan secara fisik lainnya yang memungkinkan mereka terhubung ke terminal komputer.
Berikut disampaikan secara umum beberapa tehnik yang biasa dipakai hackers untuk mendapatkan akses ilegal ke sumber daya komputer.
A. Mencuri akses log-in yang dipakai
Untuk melakukan akses ilegal ke dalam sistem komputer salah satunya adalah dengan mendapatkan akses log-in yang dipakai. Hal ini bisa dilakukan ketika hacker secara fisik berada di dekat fasilitas komputer atau berusaha mengakses sistem melalui koneksi dial-in.
1. Mencuri akses secara fisik : tahap penting dalam menjaga keamanan sistem informasi adalah menjamin bahwa akses secara fisik ke sumber daya komputer adalah terbatas. Orang dalam atau luar yang secara fisik mempunyai akses ke terminal komputer akan memiliki kesempatan mendapatkan log-in yang sedang digunakan.
2. Mendapatkan akses melalui dial-in : metode lain untuk mendapatkan akses log-in adalah dengan melakukan dial-in ke host. Program “daemon dialers”, yang banyak tersedia di internet, dapat mengidentifikasi ID modem yang sedang berlaku. Sekali hackers mengetahui ID modem suatu terminal/host, dia dapat melakukan dial-in dan mendapatkan akses log-in yang dipakai.
Untuk meminimalisir potensi pelanggaran akses log-in ini dapat dilakukan langkah-langkah :
- Terminal komputer diletakkan (secara fisik) ditempat yang aman;
- Pengamanan dan pengendalian akses yang baik dipasang pada semua jendela dan pintu tempat dimana hardware komputer berada;
- Komputer yang diletakkan diluar area yang diamankan dan terhubung ke jaringan perusahaan, harus menggunakan password yang baik;
- Mematikan modem ketika tidak digunakan;
- Menggunakan fasilitas call-back, memberikan ekstra otentikasi, atau menggunakan one-time password;
- Menghilangkan logo dan nama organisasi dari layar log-in untuk menghilangkan tanda pengenal, sehingga hackers tidak dapat mengetahui dengan cepat sistem mana yang dimasuki;
- Menggunakan alarm atau pesan peringatan saat pihak yang tidak berhak memasuki sistem dan mencatat aktifitasnya.
B. Mencuri password
Beberpa tehnik yang populer untuk mencuri password adalah :
1. Brute Force Attacks : merupakan usaha menebak password baik secara manual ataupun otomatis. Umumnya hackers memiliki daftar password yang berisi koleksi password default yang terpasang secara otomatis saat suatu program diinstal. Program penebak password banyak tersedia juga di internet.
2. Password cracking : merupakan program untuk mendapatkan password dengan memanfaatkan celah keamanan. Program ini banyak tersedia di internet, misalnya program Crack. Crack bekerja dengan cara menyandi kamus standar dan kemudian membandingkannya dengan password yang disandi oleh sistem sampai menemukan kata-kata yang cocok.
Untuk menghindari pencurian password dapat dilakukan langkah-langkah :
- Mem-password semua user account;
- Ganti default password segera setelah instal program;
- Gunakan kata-kata / frasa yang sukar ditebak;
- Ganti password secara periodik;
- User account yang sudah tidak terpakai segera dihapus;
- Password yang telah disandi disimpan dalam file yang terlindung dengan baik (disamarkan);
- Jangan menuliskan password didekat terminal komputer / work station;
- Usahakan hanya sedikit orang yang memiliki akses terhadap sistem administrator, untuk menghindari resiko peng-copy-an password yang sedang digunakan;
- Memberikan pengertian kepada user akan pentingnya mengelola, menjaga keamanan password yang dimiliki.
3. Keystroke logging : tehnik ini sangat sederhana dan hampir selalu tidak terdeteksi. Hackers dapat menggunakan sebuah disket untuk menginstal program key-stroke logging melalui work-station. Sekali program ini masuk ke dalam sistem, dia akan menetap di dalam sistem dan menangkap setiap sign-on berdasarkan kata kunci pembukanya. Hacker dapat memanfaatkan sign-on yang tertangkap tersebut dari jauh (remote location).
Untuk mencegah aksi ini :
- Gunakan one-time password untuk sign-on pada account dengan tingkat sensitif tinggi;
- Secara periodik lakukan scanning untuk mengetahui trojan atau malware lain yang terlanjur masuk kedalam sistem;
- Tempatkan hardware komputer di tempat yang terlindung dan diberi pembatasan akses.
4. Packet sniffing : program-program network monitoring tools seperti network analyzers dan packet sniffers tersedia sangat banyak di internet. Tool ini bekerja dengan cara menangkap paket data yang ditransmisikan melalui saluran komunikasi. Terkadang hacker juga melakukan packet sniffer dengan cara menghubungkan laptopnya ke port jaringan perusahaan, baru kemudian melakukan pencurian data.
Lalu-lintas data dalam jaringan hampir dapat dipastikan tidak dibungkus dengan metode penyandian yang baik, sehingga merupakan kesempatan emas bagi hacker untuk mendapatkan user account dan password yang ada di dalam jaringan.
Untuk mencegah dan meminimalisir akibat aksi packet sniffer :
- Jalur komunikasi sedapat mungkin dibagi dalam beberapa bagian;
- Data-data sensitif ditransmisikan melalui jaringan komunikasi dalam bentuk yang sudah disandi dengan metode penyandian yang baik;
- Menggunakan one-time password untuk sign-on pada account dengan tingkat yang sensitif;
- Akses kepada saluran komunikasi dan komputer, secara fisik dibatasi.
5. Social engineering : interaksi sosial yang mengabaikan keamanan informasi menjadi salah satu cara hackers untuk mendapatkan data sensitif secara langsung ataupun tidak langsung dari user.
Untuk mencegah kebocoran informasi melalui kegiatan ini :
- Secara periodik dilakukan penyegaran dan sosialisasi pentingnya menjaga keamanan informasi yang dimiliki;
- Melakukan pencatatan dan dokumentasi atas semua prosedur pengendalian akses;
- Membangun kesadaran pengamanan informasi di seluruh staf baik manajemen maupun operasional;
- Waspada terhadap pesan tipuan yang berisi “permintaan konfirmasi password”, “reset password” atau “lupa password”.
C. Metode lainnya untuk mencuri akses
1. IP address spoofing : adalah salah satu cara pengelabuan yang membuat untrusted host terlihat seperti trusted host dalam sebuah jaringan. Hal ini terjadi karena hackers merubah IP address host tersebut sehingga menyerupai trusted host. Dengan kata lain penyusup menipu host dalam jaringan sehingga penyusup tersebut tidak perlu melakukan otentikasi untuk dapat terhubung dengan jaringan lokal.
Untuk menangkal serangan ini dilakukan :
- Mengkonfigurasi firewall dan router sedemikian rupa agar dapat menangkal serangan IP spoofing;
- Hanya host yang dinyatakan aman yang diijinkan untuk terhubung ke dalam jaringan.
2. Terminal yang tidak dijaga : sering terjadi sebuah terminal dalam keadaan sign-on ditinggalkan oleh user, entah ke toilet atau istirahat makan. Bila kebetulan ada hacker yang secara fisik berada di tempat tersebut, maka hacker akan mempunyai kesempatan untuk mengakses data secara ilegal atau memasukkan trojan ke dalam sistem.
Untuk meminimalisir kejadian tersebut :
- Gunakan screen server yang dipasangi password, yang otomatis dijalankan setelah beberapa menit tidak ada aktifitas dalam sistem;
- Memberi pengertian pada user untuk selalu melakukan sign-off setiap kali meninggalkan terminal;
- Melakukan pengawasan ditempat dimana terminal tersebut berada.
3. Writeable set user ID files : beberapa sistem menyediakan sebuah file penyimpan user ID untuk mengakses terminal. Hacker akan mencari file yang diidentifikasikan sebagai set-user-ID (SUID) tersebut dan mencoba menuliskan kode tambahan kedalam SUID agar mendapatkan akses menuju root.
Untuk mencegah penyusupan ini :
- Dilakukan pembatasan terhadap program yang dapat mengakses SUID;
- SUID dikonfigurasikan sedemikian rupa sehingga hanya dapat diubah melalui root;
- Hanya user yang terdaftar dalam sistem yang dapat menulis di file SUID.
4. Laporan dari Computer Emergency Response Team (CERT) : CERT selalu memberikan laporan-laporan tentang celah keamanan yang teridentifikasi. Namun eksploitasi ini sering dimanfaatkan oleh pihak yang bermaksud jahat untuk mendapatkan keuntungan dengan memasuki sistem secara ilegal. Hackers selalu mengikuti laporan CERT ini untuk mengidentifikasi bugs baru dari suatu sistem.
Administrator jaringan dan profesional keamanan informasi perlu mengikuti dengan cermat laporan-laporan CERT, melakukan checksum untuk menguji hasil-hasil yang dilaporkan CERT sebelum diimplementasikan dan melakukan penutupan celah keamanan yang teridentifikasi.
5. Hackers bulletin board : hackers dari seluruh dunia saling bertukar informasi dalam internet melalui forum atau milis dan bahkan menerbitkan laporan/tulisan dalam buletin. Mereka membahas masalah celah keamanan, keamanan sistem informasi, berbagi tehnik dan program baru, atau bahkan membahas informasi sensitif milik organisasi tertentu.
Administrator dan profesional keamanan jaringan perlu juga secara teratur mengikuti perkembangan pembahasan di forum hackers, dengan tujuan memperkuat sistem keamanan informasi dalam organisasinya.
6. Software di internet : internet banyak sekali menyediakan program/tools yang dapat digunakan oleh administrator untuk membantu melindungi komputer dan membantu melakukan scanning celah keamanan. Namun tool tersebut juga dipakai para hacker untuk maksud yang sebaliknya.
Administrator jaringan perlu secara teratur melakukan audit terhadap sistemnya. Audit ini dapat dilakukan secara internal ataupun melalui konsultan independen. Selain itu secara reguler administrator perlu mengecek versi terakhir dari tool yang digunakan untuk membantu keamanan sistem. Serta pastikan setiap celah keamanan yang ditemukan telah diatasi dengan baik.......
Berikut disampaikan secara umum beberapa tehnik yang biasa dipakai hackers untuk mendapatkan akses ilegal ke sumber daya komputer.
A. Mencuri akses log-in yang dipakai
Untuk melakukan akses ilegal ke dalam sistem komputer salah satunya adalah dengan mendapatkan akses log-in yang dipakai. Hal ini bisa dilakukan ketika hacker secara fisik berada di dekat fasilitas komputer atau berusaha mengakses sistem melalui koneksi dial-in.
1. Mencuri akses secara fisik : tahap penting dalam menjaga keamanan sistem informasi adalah menjamin bahwa akses secara fisik ke sumber daya komputer adalah terbatas. Orang dalam atau luar yang secara fisik mempunyai akses ke terminal komputer akan memiliki kesempatan mendapatkan log-in yang sedang digunakan.
2. Mendapatkan akses melalui dial-in : metode lain untuk mendapatkan akses log-in adalah dengan melakukan dial-in ke host. Program “daemon dialers”, yang banyak tersedia di internet, dapat mengidentifikasi ID modem yang sedang berlaku. Sekali hackers mengetahui ID modem suatu terminal/host, dia dapat melakukan dial-in dan mendapatkan akses log-in yang dipakai.
Untuk meminimalisir potensi pelanggaran akses log-in ini dapat dilakukan langkah-langkah :
- Terminal komputer diletakkan (secara fisik) ditempat yang aman;
- Pengamanan dan pengendalian akses yang baik dipasang pada semua jendela dan pintu tempat dimana hardware komputer berada;
- Komputer yang diletakkan diluar area yang diamankan dan terhubung ke jaringan perusahaan, harus menggunakan password yang baik;
- Mematikan modem ketika tidak digunakan;
- Menggunakan fasilitas call-back, memberikan ekstra otentikasi, atau menggunakan one-time password;
- Menghilangkan logo dan nama organisasi dari layar log-in untuk menghilangkan tanda pengenal, sehingga hackers tidak dapat mengetahui dengan cepat sistem mana yang dimasuki;
- Menggunakan alarm atau pesan peringatan saat pihak yang tidak berhak memasuki sistem dan mencatat aktifitasnya.
B. Mencuri password
Beberpa tehnik yang populer untuk mencuri password adalah :
1. Brute Force Attacks : merupakan usaha menebak password baik secara manual ataupun otomatis. Umumnya hackers memiliki daftar password yang berisi koleksi password default yang terpasang secara otomatis saat suatu program diinstal. Program penebak password banyak tersedia juga di internet.
2. Password cracking : merupakan program untuk mendapatkan password dengan memanfaatkan celah keamanan. Program ini banyak tersedia di internet, misalnya program Crack. Crack bekerja dengan cara menyandi kamus standar dan kemudian membandingkannya dengan password yang disandi oleh sistem sampai menemukan kata-kata yang cocok.
Untuk menghindari pencurian password dapat dilakukan langkah-langkah :
- Mem-password semua user account;
- Ganti default password segera setelah instal program;
- Gunakan kata-kata / frasa yang sukar ditebak;
- Ganti password secara periodik;
- User account yang sudah tidak terpakai segera dihapus;
- Password yang telah disandi disimpan dalam file yang terlindung dengan baik (disamarkan);
- Jangan menuliskan password didekat terminal komputer / work station;
- Usahakan hanya sedikit orang yang memiliki akses terhadap sistem administrator, untuk menghindari resiko peng-copy-an password yang sedang digunakan;
- Memberikan pengertian kepada user akan pentingnya mengelola, menjaga keamanan password yang dimiliki.
3. Keystroke logging : tehnik ini sangat sederhana dan hampir selalu tidak terdeteksi. Hackers dapat menggunakan sebuah disket untuk menginstal program key-stroke logging melalui work-station. Sekali program ini masuk ke dalam sistem, dia akan menetap di dalam sistem dan menangkap setiap sign-on berdasarkan kata kunci pembukanya. Hacker dapat memanfaatkan sign-on yang tertangkap tersebut dari jauh (remote location).
Untuk mencegah aksi ini :
- Gunakan one-time password untuk sign-on pada account dengan tingkat sensitif tinggi;
- Secara periodik lakukan scanning untuk mengetahui trojan atau malware lain yang terlanjur masuk kedalam sistem;
- Tempatkan hardware komputer di tempat yang terlindung dan diberi pembatasan akses.
4. Packet sniffing : program-program network monitoring tools seperti network analyzers dan packet sniffers tersedia sangat banyak di internet. Tool ini bekerja dengan cara menangkap paket data yang ditransmisikan melalui saluran komunikasi. Terkadang hacker juga melakukan packet sniffer dengan cara menghubungkan laptopnya ke port jaringan perusahaan, baru kemudian melakukan pencurian data.
Lalu-lintas data dalam jaringan hampir dapat dipastikan tidak dibungkus dengan metode penyandian yang baik, sehingga merupakan kesempatan emas bagi hacker untuk mendapatkan user account dan password yang ada di dalam jaringan.
Untuk mencegah dan meminimalisir akibat aksi packet sniffer :
- Jalur komunikasi sedapat mungkin dibagi dalam beberapa bagian;
- Data-data sensitif ditransmisikan melalui jaringan komunikasi dalam bentuk yang sudah disandi dengan metode penyandian yang baik;
- Menggunakan one-time password untuk sign-on pada account dengan tingkat yang sensitif;
- Akses kepada saluran komunikasi dan komputer, secara fisik dibatasi.
5. Social engineering : interaksi sosial yang mengabaikan keamanan informasi menjadi salah satu cara hackers untuk mendapatkan data sensitif secara langsung ataupun tidak langsung dari user.
Untuk mencegah kebocoran informasi melalui kegiatan ini :
- Secara periodik dilakukan penyegaran dan sosialisasi pentingnya menjaga keamanan informasi yang dimiliki;
- Melakukan pencatatan dan dokumentasi atas semua prosedur pengendalian akses;
- Membangun kesadaran pengamanan informasi di seluruh staf baik manajemen maupun operasional;
- Waspada terhadap pesan tipuan yang berisi “permintaan konfirmasi password”, “reset password” atau “lupa password”.
C. Metode lainnya untuk mencuri akses
1. IP address spoofing : adalah salah satu cara pengelabuan yang membuat untrusted host terlihat seperti trusted host dalam sebuah jaringan. Hal ini terjadi karena hackers merubah IP address host tersebut sehingga menyerupai trusted host. Dengan kata lain penyusup menipu host dalam jaringan sehingga penyusup tersebut tidak perlu melakukan otentikasi untuk dapat terhubung dengan jaringan lokal.
Untuk menangkal serangan ini dilakukan :
- Mengkonfigurasi firewall dan router sedemikian rupa agar dapat menangkal serangan IP spoofing;
- Hanya host yang dinyatakan aman yang diijinkan untuk terhubung ke dalam jaringan.
2. Terminal yang tidak dijaga : sering terjadi sebuah terminal dalam keadaan sign-on ditinggalkan oleh user, entah ke toilet atau istirahat makan. Bila kebetulan ada hacker yang secara fisik berada di tempat tersebut, maka hacker akan mempunyai kesempatan untuk mengakses data secara ilegal atau memasukkan trojan ke dalam sistem.
Untuk meminimalisir kejadian tersebut :
- Gunakan screen server yang dipasangi password, yang otomatis dijalankan setelah beberapa menit tidak ada aktifitas dalam sistem;
- Memberi pengertian pada user untuk selalu melakukan sign-off setiap kali meninggalkan terminal;
- Melakukan pengawasan ditempat dimana terminal tersebut berada.
3. Writeable set user ID files : beberapa sistem menyediakan sebuah file penyimpan user ID untuk mengakses terminal. Hacker akan mencari file yang diidentifikasikan sebagai set-user-ID (SUID) tersebut dan mencoba menuliskan kode tambahan kedalam SUID agar mendapatkan akses menuju root.
Untuk mencegah penyusupan ini :
- Dilakukan pembatasan terhadap program yang dapat mengakses SUID;
- SUID dikonfigurasikan sedemikian rupa sehingga hanya dapat diubah melalui root;
- Hanya user yang terdaftar dalam sistem yang dapat menulis di file SUID.
4. Laporan dari Computer Emergency Response Team (CERT) : CERT selalu memberikan laporan-laporan tentang celah keamanan yang teridentifikasi. Namun eksploitasi ini sering dimanfaatkan oleh pihak yang bermaksud jahat untuk mendapatkan keuntungan dengan memasuki sistem secara ilegal. Hackers selalu mengikuti laporan CERT ini untuk mengidentifikasi bugs baru dari suatu sistem.
Administrator jaringan dan profesional keamanan informasi perlu mengikuti dengan cermat laporan-laporan CERT, melakukan checksum untuk menguji hasil-hasil yang dilaporkan CERT sebelum diimplementasikan dan melakukan penutupan celah keamanan yang teridentifikasi.
5. Hackers bulletin board : hackers dari seluruh dunia saling bertukar informasi dalam internet melalui forum atau milis dan bahkan menerbitkan laporan/tulisan dalam buletin. Mereka membahas masalah celah keamanan, keamanan sistem informasi, berbagi tehnik dan program baru, atau bahkan membahas informasi sensitif milik organisasi tertentu.
Administrator dan profesional keamanan jaringan perlu juga secara teratur mengikuti perkembangan pembahasan di forum hackers, dengan tujuan memperkuat sistem keamanan informasi dalam organisasinya.
6. Software di internet : internet banyak sekali menyediakan program/tools yang dapat digunakan oleh administrator untuk membantu melindungi komputer dan membantu melakukan scanning celah keamanan. Namun tool tersebut juga dipakai para hacker untuk maksud yang sebaliknya.
Administrator jaringan perlu secara teratur melakukan audit terhadap sistemnya. Audit ini dapat dilakukan secara internal ataupun melalui konsultan independen. Selain itu secara reguler administrator perlu mengecek versi terakhir dari tool yang digunakan untuk membantu keamanan sistem. Serta pastikan setiap celah keamanan yang ditemukan telah diatasi dengan baik.......
Rabu, 28 April 2010
melakukan perbaikan atou seting ulang pc
Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Sistem PC
Pemeriksaan PC Melalui Diagnosa Sistem
Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa. Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa, yaitu :
POST (Power-On Self-Test)
Diagnosa umum (routine)
Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
1. Langkah-langkah POST
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :
Kode kesalahan : dua sampai lima digit angka
Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa
pesan yang menunjukkan problemnya)
Kode beep : suara beep berurutan
Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard. Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.
Adapun langkah-langkah POST adalah sbb :
Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal
Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.
Tes Timer 1: Timer 1 8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah, pengecekan pada pencacah.
Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.
Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan stack-stack kesalahan interupsi.
Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
Tes DRAM di atas 16KB: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.
Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.
Langkah-langkah POST di atas dapat diringkas sebagai berikut :
Test 1 (Basic System): cek power supply, MPU, bus, dan ROM (langkah a-b)
Test 2 (Extended System): cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC (langkah c-h)
Test 3 (Display): cek sistem pengendali signal video pada card monitor dan VRAM (langkah i)
Test 4 (Memory): cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik (langkah j)
Test 5 (Keyboard): cek keyboard (langkah k) f) Test 6 (Drive): cek adapter card dan peripheral disk drive dan
hard disk (langkah l)
2. Pesan Kesalahan Selama POST
Test 1 (Basic System Error), sistem terhenti dengan tanpa tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin nampak.
Test 2 (Extended System Error), satu suara beep panjang diikuti dengan satu suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti.
Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test berikutnya.
Test 4 (Memory Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan.
Troubleshooting Motherboard
Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap kondisi hardware pada komputer. Pemeriksaan ini meliputi : POST (Power-On Self-Test), diagnosa umum (routine), dan diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan. Dari hasil pemeriksaan ini maka akan diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian yang mengalamai kerusakan tersebut.
1. Troubleshooting Motherboard
a). Permasalahan yang mungkin terjadi
Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.
‹ Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
‹ Cek sambungan kabel keyboard.
‹ Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
‹ Cek konfigurasi setting CMOS ‹ Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
‹ Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot
I/O
‹ Cek sambungan saklar reset
‹ Cek posisi kunci keyboard
‹ Cek semua IC yang terpasang
‹ Cek disket boot di drive A
‹ Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.
b). Procedure Diagnosa dan Troubleshooting
Cek Power Supply
Cek level tegangan power supply pada slot I/O
Diagnosa
‹ Apakah card utama tersambung dengan baik ?
‹ Apakah kipas power supply berputar ?
‹ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
Cek Signal clock
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.
Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
Jika tidak ada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian CPU
Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.
Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek Cek Keyboard
Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada
jalur data keyboard
Diagnosa
Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru. Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.
Troubleshooting power supply
Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:
1. Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
2. Untuk jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin 14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.
3. Kemungkinan Kerusakan
Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan keluaran tidak stabil Tegangan keluaran +12V lebih besar Tegangan keluaran +12V drop Tidak ada tegangan keluaran +5V Tidak ada signal tegangan pada power good
4. Procedure dan troubleshooting
Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.
Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.
Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/resistor.
Troubleshooting Keyboard
Keyboard Beberapa model keyboard, yaitu :
83-Key PC Keyboard
84-Key AT Keyboard
84-Key Space-Saving Keyboard
101-Key Keyboard
Other Keyboard Styles
Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan dengan empat pengenal :
Karakter yang diperlihatkan pada permukaan penutup kunci
Kode karakter dari setiap karakter penutup kunci
Kuncinya kode pembacaan
Angka desimal tempat kunci
Kunci-kunci pada keyboard dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :
tersumbat kotoran
per atau plat saklarnya lemah
jalurnya putus
rusaknya chip yang ada didalamnya
Untuk mengatasi hal tersebut, maka keyboard perlu dirawat dengan cara :
1) menghindari masuknya kotoran dan binatang ke keyboard
2) memberikan sirkulasi udara yang cukup pada keyboard Jika terjadi gangguan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
melepas penutup kunci
membersihkan semua kotoran yang ada di dalamnya
memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu
menutup kembali penutup kunci seperti semula
Troubleshooting Keyboard Bag-2
Pengecekan secara umum fungsi keyboard adalah :
Periksa saklar XT/AT (saklar harus pada posisi AT untuk sambungan ke sistem AT)
Periksa kunci keyboard pada panel depan sistem apakah dalam kondisi terbuka
Periksa sambungan dan kabel keyboard apakah tersambung baik dengan sistem board. Sambungan yang kurang baik akan menimbulkan masalah.
Periksa nyala LED pada keyboard selama power on apakah berkedip
Kemungkinan Kerusakan :
Keyboard tidak beroperasi penuh
Beberapa kunci tidak berfungsi
Kunci rusak atau tertekan
Kerusakan interface keyboard
Kerusakan konektor keyboard
Kerusakan kabel keyboard
Procedure dan troubleshooting :
1) Kerusakan keyboard pada Mikrokontroller keyboard, soldiran komponen pasif pada keyboard kering, jalur PCB pada keyboard putus. Atau dapat juga disebabkan oleh rangkaian interface dalam unit sistem rusak. Untuk mengisolasi daerah kerusakan dengan mudah dapat dilakukan dengan cara menyambungkan keyboard yang baik ke unit sistem, jika masalahnya hilang maka kerusakan pada keyboard dan jika tidak maka kerusakan pada rangkaian interface di unit sistem.
2) Rangkaian logika pendekode baris atau kolom dalam keyboard atau jalur PCB putus atau soldiran kering atau kontak lepas. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengganti keyboard yang baik.
3) Pir saklar putus atau tertekan. Untuk itu perlu diganti.
4) Chipset keyboard pada motherboard. Untuk ini ganti IC chipset
(SMD IC) atau ganti motherboard yang baik.
5) Kerusakan akibat putus tertarik atau frekuensi penggunaan. Untuk
itu ganti konektor keyboard.
6) Kabel keyboard putus dicek dengan memakai multimeter, kemudian
disambung.
Pemakaian Software Diagnostik
Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit, QA plus, PC tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada software ini adalah pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci keyboard.(blog fan.com
Pemeriksaan PC Melalui Diagnosa Sistem
Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa. Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa, yaitu :
POST (Power-On Self-Test)
Diagnosa umum (routine)
Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
1. Langkah-langkah POST
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :
Kode kesalahan : dua sampai lima digit angka
Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa
pesan yang menunjukkan problemnya)
Kode beep : suara beep berurutan
Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard. Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.
Adapun langkah-langkah POST adalah sbb :
Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal
Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.
Tes Timer 1: Timer 1 8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah, pengecekan pada pencacah.
Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.
Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan stack-stack kesalahan interupsi.
Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
Tes DRAM di atas 16KB: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.
Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.
Langkah-langkah POST di atas dapat diringkas sebagai berikut :
Test 1 (Basic System): cek power supply, MPU, bus, dan ROM (langkah a-b)
Test 2 (Extended System): cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC (langkah c-h)
Test 3 (Display): cek sistem pengendali signal video pada card monitor dan VRAM (langkah i)
Test 4 (Memory): cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik (langkah j)
Test 5 (Keyboard): cek keyboard (langkah k) f) Test 6 (Drive): cek adapter card dan peripheral disk drive dan
hard disk (langkah l)
2. Pesan Kesalahan Selama POST
Test 1 (Basic System Error), sistem terhenti dengan tanpa tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin nampak.
Test 2 (Extended System Error), satu suara beep panjang diikuti dengan satu suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti.
Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test berikutnya.
Test 4 (Memory Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan.
Troubleshooting Motherboard
Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap kondisi hardware pada komputer. Pemeriksaan ini meliputi : POST (Power-On Self-Test), diagnosa umum (routine), dan diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan. Dari hasil pemeriksaan ini maka akan diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian yang mengalamai kerusakan tersebut.
1. Troubleshooting Motherboard
a). Permasalahan yang mungkin terjadi
Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.
‹ Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
‹ Cek sambungan kabel keyboard.
‹ Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
‹ Cek konfigurasi setting CMOS ‹ Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
‹ Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot
I/O
‹ Cek sambungan saklar reset
‹ Cek posisi kunci keyboard
‹ Cek semua IC yang terpasang
‹ Cek disket boot di drive A
‹ Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.
b). Procedure Diagnosa dan Troubleshooting
Cek Power Supply
Cek level tegangan power supply pada slot I/O
Diagnosa
‹ Apakah card utama tersambung dengan baik ?
‹ Apakah kipas power supply berputar ?
‹ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
Cek Signal clock
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.
Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
Jika tidak ada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian CPU
Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.
Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek Cek Keyboard
Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada
jalur data keyboard
Diagnosa
Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru. Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.
Troubleshooting power supply
Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:
1. Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
2. Untuk jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin 14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.
3. Kemungkinan Kerusakan
Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan keluaran tidak stabil Tegangan keluaran +12V lebih besar Tegangan keluaran +12V drop Tidak ada tegangan keluaran +5V Tidak ada signal tegangan pada power good
4. Procedure dan troubleshooting
Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.
Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.
Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/resistor.
Troubleshooting Keyboard
Keyboard Beberapa model keyboard, yaitu :
83-Key PC Keyboard
84-Key AT Keyboard
84-Key Space-Saving Keyboard
101-Key Keyboard
Other Keyboard Styles
Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan dengan empat pengenal :
Karakter yang diperlihatkan pada permukaan penutup kunci
Kode karakter dari setiap karakter penutup kunci
Kuncinya kode pembacaan
Angka desimal tempat kunci
Kunci-kunci pada keyboard dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :
tersumbat kotoran
per atau plat saklarnya lemah
jalurnya putus
rusaknya chip yang ada didalamnya
Untuk mengatasi hal tersebut, maka keyboard perlu dirawat dengan cara :
1) menghindari masuknya kotoran dan binatang ke keyboard
2) memberikan sirkulasi udara yang cukup pada keyboard Jika terjadi gangguan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
melepas penutup kunci
membersihkan semua kotoran yang ada di dalamnya
memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu
menutup kembali penutup kunci seperti semula
Troubleshooting Keyboard Bag-2
Pengecekan secara umum fungsi keyboard adalah :
Periksa saklar XT/AT (saklar harus pada posisi AT untuk sambungan ke sistem AT)
Periksa kunci keyboard pada panel depan sistem apakah dalam kondisi terbuka
Periksa sambungan dan kabel keyboard apakah tersambung baik dengan sistem board. Sambungan yang kurang baik akan menimbulkan masalah.
Periksa nyala LED pada keyboard selama power on apakah berkedip
Kemungkinan Kerusakan :
Keyboard tidak beroperasi penuh
Beberapa kunci tidak berfungsi
Kunci rusak atau tertekan
Kerusakan interface keyboard
Kerusakan konektor keyboard
Kerusakan kabel keyboard
Procedure dan troubleshooting :
1) Kerusakan keyboard pada Mikrokontroller keyboard, soldiran komponen pasif pada keyboard kering, jalur PCB pada keyboard putus. Atau dapat juga disebabkan oleh rangkaian interface dalam unit sistem rusak. Untuk mengisolasi daerah kerusakan dengan mudah dapat dilakukan dengan cara menyambungkan keyboard yang baik ke unit sistem, jika masalahnya hilang maka kerusakan pada keyboard dan jika tidak maka kerusakan pada rangkaian interface di unit sistem.
2) Rangkaian logika pendekode baris atau kolom dalam keyboard atau jalur PCB putus atau soldiran kering atau kontak lepas. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengganti keyboard yang baik.
3) Pir saklar putus atau tertekan. Untuk itu perlu diganti.
4) Chipset keyboard pada motherboard. Untuk ini ganti IC chipset
(SMD IC) atau ganti motherboard yang baik.
5) Kerusakan akibat putus tertarik atau frekuensi penggunaan. Untuk
itu ganti konektor keyboard.
6) Kabel keyboard putus dicek dengan memakai multimeter, kemudian
disambung.
Pemakaian Software Diagnostik
Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit, QA plus, PC tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada software ini adalah pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci keyboard.(blog fan.com
Langganan:
Postingan (Atom)